TUGAS MAKALAH
KDK
Tahap-tahap Pertumbuhan dan
Perkembngan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan
kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tidak lupa
pula saya panjatkan syukur saya kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa
saya dari alam kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini. Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing
Dalam makalah KDK ini saya membahas
tugas mengenai Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan. Saya selaku penyusun
makalah ini berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan
dengan baik dalam perkuliahan.
Saya menyadari bahwa makalah ini
belumlah sempurna oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi lebih
baik.
Kendari,
23 Maret 2015
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan...........................................2
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan....3
C. Prinsip-Prinsip Pertumbuhan dan
Perkembangan....................................5
D. Ciri-Ciri Proses Pertumbuhan dan
Perkembangan...................................6
E. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan.......................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pertumbuhan (Growth) adalah
merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh selama
sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru,
menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian.
Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi perubahan ukuran, berat badan, tinggi
badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif dan perubahan
fisik pada manusia itu. Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan
dan perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ
tubuh.
Perkembangan (Development)
adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh, meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan (Maturation), dan pembelajaran (Learning).
Perkembangan manusia berjalan secara progresif, sistematis, dan
berkesinambungan dengan perkembangan di waktu yang lalu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan
latar belakang diatas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pertumbuhan dan
perkembangan ?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan ?
3. Apa prinsip-prinsip pertumbuhan dan
perkembangan ?
4. Apa ciri-ciri proses pertumbuhan dan
perkembangan ?
5. Apa tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan
dan Perkembangan
Pertumbuhan (Growth) adalah
merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh selama
sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru,
menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian.
Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi perubahan ukuran, berat badan, tinggi
badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif dan perubahan
fisik pada manusia itu. Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan
dan perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ
tubuh.
Pertumbuhan adalah suatu proses
alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi
anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk
berfungsi baik secara kognitif, psikososial, maupun spiritual.
Perkembangan (Development)
adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh, meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan (Maturation), dan pembelajaran (Learning).
Perkembangan manusia berjalan secara progresif, sistematis, dan
berkesinambungan dengan perkembangan di waktu yang lalu.
Perkembangan terjadi perubahan dalam
bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan
emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah dengan bertambahnya
sempurna fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukkan dengan kemampuan
secara simbol maupun abstrak, seperti berbicara, bermain, dan berhitung.
Perkembangan emosional dapat dilihat dengan perilaku sosial di lingkungan anak.
Maturasi merupakan proses
perkembangan dan bertumbuh menjadi penuh meliputi kempuan biologis
individu, kondisi fisiologis, dan keinginan untuk belajar prilaku yang lebih
matur. Misalnya, bayi meninggalkan kegiatan merangkak untuk berjalan karena
berjalan memberi keadaan yang lebih dalam untuk menyelidiki lingkungan dan
lebih banyak belajar.
Ada
sembilan tugas-tugas perkembangan pada masa ini, yaitu :
1.
Mempelajari keterampilan fisik yang
diperlukan untuk permainan.
Mempelajari kehidupan fisik
merupakan hal yang penting untuk permainan dan aktivitas fisik karena hal itu
mempunyai nilai yang tinggi pada masa anak-anak.
2.
Membina sikap yang sehat terhadap
dirinya sendiri sebagai suatu organisme yang sedang berkembang.
3.
Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4.
Belajar berperan sebagai pria dan
wanita secara tepat.
5.
Mengembangkan dasar-dasar
keterampilan membaca,menulis, dan berhitung dengan baik.
6.
Mengembangkan konsep-konsep yang
diperlukan dalam kehidupan seahri-hari.
7.
Mengembangkan kata hati, moral, dan
skala-skala nilai.
8.
Mencapai kemerdekaan pribadi
9.
Mengembangkan sikap terhadap
kelompok dan lembaga-lembaga sosial.
B. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Setiap manusia mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang berbeda-beda antara satu dengan manusia yang lainnya,
bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung pada individu dan lingkungannya.
Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Faktor Heriditer / Genetik
Faktor
Herediter Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,
yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah, dan secara
simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif,
psikososial, maupun spiritual.
Merupakan
faktor keturunan secara genetik dari orangtua kepada anaknya. Faktor ini juga
dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan
sifat dan sikap tubuh seperti tempramen.
Faktor ini
dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel
telor, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan
berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetik yang berkualitas hendaknya
dapat berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar memperoleh hasil yang
optimal.
2. Faktor Lingkungan / Eksternal
Lingkungan merupakan faktor yang
mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir hingga akhir hayatnya, dan sangat
mempengaruhi tercapainya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia
tersebut sesuai dengan genetiknya.
Faktor lingkungan ini secara garis
besar dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Lingkungan Pranatal (Faktor
lingkungan ketika masih dalam lingkungan)
Faktor pranatal yang berpengaruh
antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia,
endoktrin, radiasi, infeksi, stres, imunitas, dan anoksia embrio.
b.
Lingkungan Postnatal ( Faktor
lingkungan setalah kelahiran )
Lingkungan postnatal dapat
digolongkan menjadi :
·
Lingkungan Biologis, meliputi, ras,
jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi
metabolisme.
·
Lingkungan Fisik, meliputi, sanitasi
cuaca, keadaan rumah, dan radiasi.
·
Lingkungan Psikososial, meliputi
stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stres, sekolah, cinta kasih, dan
interaksi anak dengan orangtua.
·
Lingkungan Adat dan Istiadat,
meliputi pekerjaan / pendapatan keluarga, pendidikan orangtua, stabilitas rumah
tangga, dan kepribadian orangtua.
3. Faktor Status Sosial Ekonomi
Status
sosial ekonomi dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak
yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung
lebih dapat dicukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan
dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
4. Faktor Nutrisi
Nutrisi
adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, anak
sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tak terpenuhi, maka proses pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya dapat terhambat.
5. Faktor Kesehatan
Status
kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Pada
anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk pertumbuhan dan
perkembangan sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan
kurang baik, akan terjadi keterlambatan.
C. Prinsip-prinsip
Pertumbuhan dan Perkembangan
Beberapa prinsip pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hal yang benar untuk semua orang. Kebiasaan ini di
ekspresikan dengan konsep berikut :
1.
Individu memiliki potensi adaptif
untuk perubahan kualitatif dan kuantitatif dengan menerima stimulus dari
lingkungan dan memberi stimulus pada lingkungan tersebut.
2.
Individu memperoleh kunikannya dari
interaksi hereditas dan lingkungan.
3.
Tujuan utama perkembangan adalah
pencapaian potensi (realisasi diri atau aktualisasi).
D. Ciri-ciri
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut
Soetjiningsih, pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai dari masa konsepsi
hingga dewasa memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1.
Pertumbuhan dan perkembangan adalah
proses yang kontinu sejak konsepsi hingga maturitas (dewasa) yang dipengaruhi
oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2.
Dalam periode tertentu terdapat percepatan
dan perlambatan dalam proses pertumbuhan dan perlambatan pada setiap organ
tubuh berbeda.
3.
Pola perkembangan anak adalah sama,
tetapi kecepatannya berbeda antar anak satu dengan yang lainnnya.
4.
Aktifitas seluruh tubuh diganti
dengan respon tubuh yang khas oleh setiap organ.
Secara garis
besar menurut Markum, pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi tiga, yaitu :
1.
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisis
Pertumbuhan dan perkembangan fisis
meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme atau individu.
Perubahan ini bervariasi dari fungsi tingkat molekul yang sederhana seperti
aktivasi enzim terhadap diferensi sel, sampai ke proses metabolisme yang
kompleks dan perubahan bentuk fisik di masa pubertas.
2.
Pertumbuhan dan Perkembangan Intelektual
Pertumbuhan dan perkembangan
intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani
materi yang bersifat abstrak dan simbolik, seperti bermain, berbicara,
berhitung, dan membaca.
3.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Emosional
Pertumbuhan dan perkembangan
emosional bergantung pada kemampuan bayi untuk membentuk ikatan bathin,
kemampuan untuk bercinta kasih.
Prinsip
pertumbuhan dan perkembangan menurut Potter & Perry, yaitu :
1.
Perkembangan merupakan hal yang
teratur dan mengikuti arah rangkaian tertentu.
2.
Perkembangan adalah suatu yang
terarah dan berlangsung secara terus-menerus, dalam pola sebagai berikut :
a.
Cephalocaudal yaitu
pertumbuhan yang berlangsung terus dari daerah kepala ke arah bawah bagian
tubuh.
b.
Proximodistal yaitu perkembangan
yang berlangsung terus dari daerah pusat (proximal) tubuh ke arah luar tubuh
(distal).
c.
Differentiation yaitu
perkembangan yang berlangsung terus dari yang mudah ke arah yang lebih kompleks.
3.
Perkembangan merupakan hal yang
kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisten dan kronolgis.
E. Tahap-tahap
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia adalah sebagai berikut :
1. Masa
Prenatal (Konsepsi hingga kelahiran)
a.
Germinal: Konsepsi
sampai ± 2 minggu
b.
Embrionik: 2 hingga 8
minggu
c.
Janin: 8 hingga 40
minggu (lahir)
Proses ini
merupakan masa yang penting karena terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan
ketergantungan total terhadap ibu. Hubungan kesehatan ibu dengan neonatus menyebabkan
pentingnya pelayanan prenatal yang tepat demi kesehatan dan kesejahteraan bayi.
2. Masa Infancy
(Kelahiran hingga 12/18 bulan)
a.
Neonatus: Lahir hingga
28 hari
b.
Infancy: 1 hingga 12
bulan
Disini terjadi perkembangan yang cepat pada
sistem motorik, kognitif, dan sosial. Melalui hubungan denga orangtua, anak
akan membangun kepercayaan terhadap dunia da menjadi dasar bagi hubungan
antarpribadi di masa depan. Bulan pertama pascakelahiran mendapat perhatian
karena terjadi penyesuaian fisik terhadap kehidupan di luar janin dan
penyesuaian psikologis terhadap orangtua.
3. Masa
Anak-anak Awal (1 hingga 6 tahun)
a.
Toddler: 1 hingga 3
tahun
b.
Pra Sekolah: 3 hingga 6
tahun
Disini anak
akan melakukan banyak aktivitas dan penemuan, yang dimulai saat ia memperoleh
kemampuan motorik berdiri sampai masuk sekolah. Masa ini ditandai dengan
perkembangan fisik dan kepribadian yang menonjol. Perkembangan motorik akan
bertambah secara perlahan namun pasti. Anak akan membutuhkan penggunaan bahasa,
hubungan sosial yang lebih luas, mempelajari standar peran, memperoleh kendali
terhadap diri, menyadari ketergantungan dan kemandirian, serta mulai membangun
konsep diri.
4. Masa
Anak-anak Menengah (6 hingga 11/12 tahun)
Masa ini
disebut juga usia sekolah. Fokus anak akan bergeser dari keluarga ke hubungan
kelompok yang lebih luas. Perkembangan fisik, mental, dan sosial masih terus
berjalan dengan penekanan pada pembangunan keterampilan. Kerjasama sosial dan
perkembangan moral akan semakin relevan untuk tingkat kehidupan selanjutnya.
Masa ini sangat penting untuk pembentukan konsep diri.
5. Masa
Anak-anak Akhir (11 hingga 19 tahun)
a.
Prepubertas: 10 hingga 13
tahun
b.
Remaja: 13 hingga
18 tahun
Masa remaja
merupakan masa transisi yang dinilai saat pubertas sampai masuknya anak ke
dalam dunia dewasa, biasanya berupa kelulusan sekolah menengah atas. Pematangan
biologis dan pribadi disertai konflik fisik dan emosional. Remaja mendefinisikan
ulang konsep dirinya. Pada masa remaja akhir, anak mulai memikirkan kembali
semua nilai yang telah dipelajari dan berfokus pada identitas individual.
v Perkembangan
Psikoseksual
Dalam perkembangan psikoseksual
dalam proses petumbuhan dan perkembangan dapat dijelaskan beberapa tahap
sebagai berikut :
1.
Tahap Oral / Sensori (Lahir-12
bulan)
Dalam tahap ini, biasanya anak
memiliki karakter diantaranya aktivitasnya mulai melibatkan mulut untuk sumber
utama dalam kenyamanan anak, perasaannya mulai bergantung pada orang lain
(dependent), prosedur dalam pemberian makan sebaiknya memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi anak.
2.
Tahap Anal / Muskular (1-3 tahun /
toddler)
Dalam tahap ini, anak biasanya
menggunakan rektum / anus sebagai sumber kenyamana, apabila terjadi gangguan
pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian yang obsesif-kompulsif seperti
keras kepala, kikir, kejam, dan tempramen.
3.
Tahap Falik (3-6 tahun / pra
sekolah)
Dalam tahap ini, anak lebih merasa
nyaman pada organ genitalnya selain itu masturbasi dimulai dan keingintahuan
tentang seksual. Hambatan yang terjadi pada masa ini menyebabkan kesulitan
dalam identitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan
takut.
4.
Tahap Latensi (6-12 tahun / masa
sekolah)
Dalam tahap ini, anak mulai menggunakan
energinya untuk mulai aktivitas intelektual dan fisik, dalam periode kegiatan
seksual tidak muncul, penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul
pada waktu ini.
5.
Tahap Genital (13 tahun keatas /
pubertas / ramaja hingga dewasa)
Dalam tahap ini, genital menjadi
pusat kesenangan seksual dan tekanan proses hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual, energi ditunjukkan untuk mencapai hubungan seksual
yang teraktur, pada awal fase ini sering muncul emosi yang belum matang,
kemudian berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta.
v Perkembangan
Biologis
Teori biologisme, biasa disebut
teori nativisme menekankan pentingnya peranan bakat. Para penganut biologisme
menekankan pada faktor biologis, Menekankan Fase-Fase Perkembangan Yang Harus
Dilalui. Sedangkan Penganut sosiologisme atau emvilisme menekankan peranan
lingkungan pada peranan pribadi.
Sebagai makhluk kodrati yang
kompleks, manusia memiliki intelegensi dan kehendak bebas. Dalam hal
perkembanngan, pada awalnya manusia berkembang alami sesuai dengan sesuai
dengan hukum alam. Kemudian perkembangan alami manusia ini menjadi jauh
melampaui perkembangan makhluk lain melalui intervensi intelegensi dan
kebebasannya.
v Perkembangan
Psikososial
Erik H. Erickson mengungkapkan pendapatnya
tentang teori perkembangan psikososial, diantaranya :
1.
Trust VS Mistrust (Lahir-12 bulan)
Kekuatan dasar:
Dorongan dan harapan.
Anak memiliki indikator positif
yaitu belajar percaya kepada orang lain, tetapi selain itu ada segi negatif nya
yaitu tidak poercaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, dan bahkan
pengasingan. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan menghisap, rasa hangat dan
hangat, cinta dan rasa aman itu bisa menghasilkan kepercayaan. Pada saaat
kebutuhan dasar tidak terpenuhi bayi akan menjadi curiga, penuh rasa takut, dan
tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur, dan eleminasi
yang buruk.
2.
Otonomosi VS Ragu-ragu dan Malu (1-3
tahun / Toddler)
Kekuatan dasar:
Pengendalian diri, keberanian, dan kemauan.
Gejala positif dari tahap ini adalah
kontrol diri tanpa kehilangan harga diri, dan negatifnya anak terpaksa
membatasi atau mengalah. anak mulai mengembangkan kemandirian dan mulai
terbentuk kontrol diri. Hal ini harus didukung oleh orangtua, mungkin apabila
dukungan tidak dimiliki, maka anak tersebut memiliki kepribadian yang
ragu-ragu.
3.
Inisiatif VS Merasa Bersalah (3-6
tahun / Pra Sekolah)
Kekuatan dasar:
Tujuan
Anak mulai mempelajari tingkat
ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan dan mulai mengevaluasi kebiasaan
diri sendiri. Disamping itu, anak kurang percaya diri, pesimis, pembatasan dan
kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadinya. Rasa bersalah mungkin
mucul pada saat melakukan ativitas yang berlawanan dengan orangtua dan anak
harus diajari memulai aktivitas tanpa mengganggu hak-hak orang lain.
Industri VS Inferior (6-12 tahun /
Usia Sekolah)
4.
Kekuatan dasar:
Metode dan kompetensi.
Anak mendapatkan pengenalan melalui
demostarasi keterampilan dan produksi benda-benda, serta mengembangkan harga
diri melalui pencapaian, anak biasanya terpengaruh oleh guru dan sekolah. anak
juga sering hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah, dan teman
sebaya.
5.
Identitas VS Bingung Peran (12-18
tahun / Remaja)
Kekuatan dasar:
Kesetiaan dan ketergantungan.
Teman sebaya memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap perilaku anak, anak mengembangkan penyatuan rasa diri
sendiri, kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas dengan kebingungan peran,
sering muncul dalam perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.
v Perkembangan
Moral
Moral merupakan bagian yang cukup
penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa moral bisa
mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa ini sehingga ia tidak
melakukan hal-hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan
masyarakat. Di sisi lain tiadanya moral seringkali dituding sebagai faktor
penyebab meningkatnya kenakalan remaja.
Para sosiolog beranggapan bahwa
masyarakat sendiri punya peran penting dalam pembentukan moral. W.G
Summer, berpendapat bahwa tingkah laku manusia yang terkendali disebabkan oleh
adanya kontrol dari masyarakat ittu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi
tersendiri buat pelanggar-pelanggarnya. Bayi berada dalam tahap perkembangan
moral yang oleh Piaget disebut moralitas dengan paksaan (preconventional
level) yang merupakan tahap pertama dari tiga tahapan perkembangan moral.
Menurut Teori Kohlberg, menyatakan
bahwa perkembangan moral meliputi beberapa tahap, meliputi :
1.
Tingkat Premoral / Prekonvensional
(Lahir-9 tahun)
Anak menyesuaikan minat diri sendiri
dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterimanya,
kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial, kontrol, emosi
didapatkan dari luar.
2.
Tingkat moralitas konvensional (9-13
tahun)
Usaha yang dilakukan untuk
menyenangkan orang lain, kontrol emosi didapat dari dalam, anak
menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan dan menghindari kritikan
dari yang berwenang.
3.
Tingkat moralitas pasca konvensional
(13 tahun sampai meninggal)
Individu memperoleh nilai moral yang
besar, pencapaian nilai moral yang besar terjadi setelah dicapai formal
opersional dan tidak semua orang mencapai tingkat ini.
Konsep kunci untuk memahami
perkembangan moral, khususnya teori Kohlberg, ialah internalisasi (Internalization),
yakni perubahan perkembangan dari perilaku uang dikendalikan secara eksternal
menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal.
v Perkembangan
Spiritual
Sejalan dengan perkembangan sosial,
perkembangan keagamaan mulai disadari bahwa terdapat aturan-aturan perilaku
yang boleh, harus atau terlarang untuk melakukannya. Perkembangan spiritual
anak sangat berpengaruh sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Agama
sebagai pedoman hidup anak untuk masa yang akan datang. Selain itu, moral
seorang anak dapat dibentuk melalui perkembangan spiritual. Anak diberi
pengetahuan adanya kepercayaan Tuhan YME sesuai dengan keprcayaan yang dianut
orangtua. karena agama seorang anak itu diturunkan/diwariskan oleh
orangtuanya.
Para ahli berpendapat bahwa
perkembangan spiritual dibagi mejadi 3 tahapan, yaitu :
1.
Masa Kanak-kanak (sampai 7 tahun)
Tanda-tandanya antara lain: Sikap
keagamaan resepsif meskipun banyak bertanya, pandangan ketuhanan masih
dipersonifikasikan, penghayatan secara rohaniah masih belum mendalam meskipun
mereka telah melakukan kegiatan ritual.
2.
Masa Anak Sekolah (7-12tahun)
Tanda-tandanya antara lain: Sikap
keagamaan resepsif tetapi disertai pengertian, pandangan dan faham ketuhanan
diterangkan secara rasional berdasarkan kaidah - kaidah logika yang
bersumber pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dan eksistensi dan
keagungan-Nya, penghayatan secara rohaniah makin mendalam melaksanakan ritual.
3.
Masa remaja (12-18 tahun)
a.
Tanda-tandanya masa remaja awal:
Sikap negatif disebabkan alam pikirannya yang kritis melihat kenyataan
orang-orang beragama secara hypocrit yang pengakuan dan ucapannya tidak
selalu sama dengan perbuatannya, pandangan dalam hal ketuhanan menjadi kacau
karena ia bingung terhadap berbagai konsep tentang aliran dan paham yang saling
bertentangan.
b.
Tanda-tanda masa remaja berakhir:
Sikap kembali kearah positif dengan tercapainya kedewasaan intelektual,
pandangan dalam hal ketuhanan dipahamkan dalam konteks agama yang dianut dan
dipilih, penghayatan rohaninya kembali tenang setelah melaui proses
indentifikasi dan membedakan agama sebagai doktrin bagi para penganutnya.
Perawat bisa
membantu dengan melakukan tidakan memberikan pengetahuan kepada anak
tentang apa yang terbaik bagi kesehatan anak dan keadaan dimana
anak memerlukan secara spiritual demi kesembuhan penyakitnya. Allah SWT
selamanya mendengar bisikan dan pembicaraan, melihat setiap gerak-geriknya dan
mengetahui apa yang dirahasiakan, memperhatikan khusyuk, taqwa dan ibadah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pertumbuhan (Growth) adalah
merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh selama
sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru,
menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian.
Perkembangan (Development)
adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh, meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan (Maturation), dan pembelajaran (Learning).
Perkembangan manusia berjalan secara progresif, sistematis, dan
berkesinambungan dengan perkembangan di waktu yang lalu.
Tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia adalah sebagai berikut :
1.
Masa
Prenatal (Konsepsi hingga kelahiran)
2.
Masa
Infancy (Kelahiran hingga 12/18 bulan)
3.
Masa
Anak-anak Awal (1 hingga 6 tahun)
4.
Masa
Anak-anak Menengah (6 hingga 11/12 tahun)
5.
Masa
Anak-anak Akhir (11 hingga 19 tahun)
B.
Saran
Dalam
makalah saya ini, saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna seperti
apa yang teman-teman harapkan. untuk itu, jika terdapat kesalahan atau
kekeliruan baik dalam pengetikan maupun dari presentasinya, saya sangat
mengaharap kritikan dan saran-sarannya dari teman-teman sekalian, dan semoga
kritikan dan saran-saran dari teman-teman sekalian bisa membangun motivasi saya
dalam penulisan makalah yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar