BAB I
KONSEP MEDIS
I.
Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
II.
Tujuan Antenatal Care
a.
Bagaimana kita mengawasi dan
mengontrol keadaan ibu hamil dan masa konsepsi kehamilan aterm, sehingga apa
yang terjadi dapat diketahui sendiri.
b.
Mengenali dan menangani
penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
c.
Agar pada saat persalinan dapat
melahirkan dengan normal dan bayinya dalam keadaan sehat.
III.
Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar
sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
A.
Sel telur (ovum)
Pertumbuhan
embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
B.
Sel mani (spermatozoa)
Sperma
bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah,
dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
C.
Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan
adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
D.
Nidasi (implantasi )
IV.
Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung, dan juga organ lainnya.
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung, dan juga organ lainnya.
A.
Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr – 1000 gr
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr – 1000 gr
Bentuk
dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir kehamilan ;
bujur telur.
Posisi
: Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ;
rongga perut sampai hati.
Serviks
: menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”
B.
Indung telur (ovarium)
•
Ovulasi terhenti
•
Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
C.
Vagina dan vulva
•
Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebirua
•
Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”,
heipervaskularisasi.
Perubahan pada organ dan sistem lainnya :
Perubahan pada organ dan sistem lainnya :
1. Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah
Volume daran da volume plasma meningkat
b. Protein darah
Jumlah
protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap
meningkat sampai akhir kehamilan
c. Hitung jenis dan Hb
Hematokrit
menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD
TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
e. Jantung
Pompa
jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG
kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2. Sistem pernapasan
• Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah
diafragma akibat pembesaran rahim.
•
Kapasitas vital paru meningkat.
•
Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3. Sistem pencernaan
•
Saliva meningkat, mual dan muntah
•
Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
•
Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4. Tulang dan gigi
•
Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
• Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin
• Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin
5. Kulit
Terjadi
hiperpigmentasi pada :
•
Muka : cloasma gravida
•
Payudara : putting susu dan areola payudara
•
Perut : linea nigra
6. Kelenjar endokrin
•
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
•
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
•
Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )
7. Payudara
•
Payudara bertambah besar, tegang dan berat
•
Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
•
Bayangan vena lebih membiru
•
Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8. Metabolisme
•
BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
•
Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
•
Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
•
Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
•
BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh
-
Janin, uri, air ketuban, uterus
-
Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
•
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
V.
Manifestasi Klinik
1. Tanda Presumtif
• Supresi menstruasi
• Nausea, vomiting, morning sickness.
• Sering miksi
• Mammae bengkak terasa penuh
• Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
• Chadwicks ( + )
• Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
• Pembesaran abdomen
• Tanda hegar
• Ballotemen ( + )
• Perubahan pada serviks
• Braxton Hicks
• Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
• Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
• Pergerakan fetal
• USG - hasil
• Ro – ada skeletal
1. Tanda Presumtif
• Supresi menstruasi
• Nausea, vomiting, morning sickness.
• Sering miksi
• Mammae bengkak terasa penuh
• Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
• Chadwicks ( + )
• Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
• Pembesaran abdomen
• Tanda hegar
• Ballotemen ( + )
• Perubahan pada serviks
• Braxton Hicks
• Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
• Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
• Pergerakan fetal
• USG - hasil
• Ro – ada skeletal
VI.
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
Pemeriksaan Ibu Hamil
1. Anamnese
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
• Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan sebagainya.
• Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
2. Pemeriksaan fisik
a. Tekhnik inspeksi
1) Darah muka
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
Pemeriksaan Ibu Hamil
1. Anamnese
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
• Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan sebagainya.
• Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
2. Pemeriksaan fisik
a. Tekhnik inspeksi
1) Darah muka
Adakah
cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema pada
wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
2) Leher
Apakah
vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah kelenjar gondok
membesar atau kelenjar limpa membengkak.
3) Dada
Bentuk
buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan putting susu,
adakah colostrums.
4) Perut
Perut
membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke samping),
keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak atau kontraksi
rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan parut.
5) Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
6) Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
b. Tekhnik palpasi
1) Maksud periksa palpasi adalah :
Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)
Untuk menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Macam-macam palpasi yaitu :
a.) Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
b. Tekhnik palpasi
1) Maksud periksa palpasi adalah :
Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)
Untuk menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Macam-macam palpasi yaitu :
a.) Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian
Leopold
I
Kaki
klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien Rahim dibawah ke tengah Tinggi fundus uteri ditentukan Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien Rahim dibawah ke tengah Tinggi fundus uteri ditentukan Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat
kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang
bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold
II
Kedua
tangan pindah ke samping Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan Tentukan
letak punggung anak Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold
II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya
bagian-bagian kecil). Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan
satu tangan
menekan
di fundus
Leopold
III
Dipergunakan
satu tangan saja Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold
III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah
anak
ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul) Variasi menurut Ahlfeld
: menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak
di tengah perut.
Leopold
IV
Pemeriksa
merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita. Dengan kedua tangan
ditentukan apa yang menjadi bagian bawah. Ditentukan apakah bagian bawah sudah
masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke
dalam rongga panggul. Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan Kedua
tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah melewati
pintu atas panggul) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul)
Leopold
IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang
bawah ke dalam rongga panggul.
Biasanya
sambil melakukan palpasi, sekaligus diperhatikan tentang :
· Konsistensi uterus
· Gerakan janin
· Kontraksi uterus (his), dan apakah
ada lingkaran van bandl.
· Hubungan tua kehamilan (bulan),
besar uterus, tinggi fundus uteri.
· Bln/mgg Besar uterus Tinggi fundus
uteri
Macam-macam pemeriksaan
a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
c. Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Adakah oedema
e. Tekanan darah
f. Berat badan
g. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamnese
Tujuan :
a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
c. Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Adakah oedema
e. Tekanan darah
f. Berat badan
g. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamnese
Tujuan :
a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul dilakukan :
a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
a. Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26 cm.
b. Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29 cm
c. Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
d. Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima).
Pemeriksaan panggul dilakukan :
a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
a. Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26 cm.
b. Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29 cm
c. Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
d. Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima).
e. Lingkar panggul
Jarak
dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior
kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.
Pertumbuhan janin 0 – 4 minggu pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai keluaRasional : nampak.
4 – 8 minggu
Pertumbuhan janin 0 – 4 minggu pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai keluaRasional : nampak.
4 – 8 minggu
Pertumbuhan
cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG). 8 – 12 minggu
mata,
ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar,
mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks
primitive mulai.12 – 16 minggu
berkembang
skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum menyatu.
16 – 20 minggu
quecning
– ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput
kulit. 20 – 24 minggu
sebagian
organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
24 – 28 minggu
24 – 28 minggu
kelangsungan
hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
28 – 32 minggu
28 – 32 minggu
mengisap,
lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai
putih dan keriput kurang. 32 – 36 minggu
meningkatnya
lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku sampai ujung
jari, tulang rawan, telinga, rambut.38 – 40 minggu batas untuk lahir, tulang
tengkorak kuat
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
I.
Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas atau istirahat
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan
darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada tingkat
pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15
cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume,
varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan
pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,
urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
4. Makanan/cairan
Mual
dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki,
nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat setelah
28 minggu, nyeri punggung
6. Pernapasan
Hidung
tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
7. Keamanan
Suhu
98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone
(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa
pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara
16 – 20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
8. Seksualitas
Penghentian
menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran
jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum
dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae
gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan
perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi
dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat
bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan
individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
II.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
5. Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis
1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
5. Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis
Skrin
untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal).
III.
Diagnosa Keperawatan
1.
Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang
nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan :
Tujuan :
Kecemasan
berkurang/hilang
Intervensi
:
a.
Kaji, sifat, sumber dan manifestasi
kecemasan
RASIONAL
: mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan
kemungkinan pilihan / intervensi.
b.
Berikan informasi tentang
penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam reproduksi dan ketersediaan
tindakan/pilihan diagnosa.
RASIONAL : dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan
RASIONAL : dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan
c.
Kembangkan sikap berbagi rasa secara
terus menerus.
RASIONAL : kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan kromosom.
RASIONAL : kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan kromosom.
d.
Berikan bimbingan antisipasi dalam
hal perubahan fisik/psikologis.
RASIONAL : dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
RASIONAL : dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
2.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu makan,
mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan :
Tujuan :
Kebutuhan
nutrisi terpenuhi.
Intervensi
:
a.
Tentukan keadekuatan kebiasaan
asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam, perhatikan
kondisi rambut, kuku dan kulit
RASIONAL : :kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamila
RASIONAL : :kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamila
b.
Berikan informasi tertulis/verbal
yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen vitaminzat besi setiap hari.
RASIONAL : :Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
RASIONAL : :Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c.
Perhatikan adanya mengidam. Kaji
pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk makanannya.
RASIONAL
: memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan
psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan nutrisi.
d.
Timbang BB klien. berikan informasi
tentang penambahan prenatal yang optimum.
RASIONAL
: ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan
normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine
(IUGR) pada janin dengan BBLR.
e.
Tinjau ulang frekuensi dan beratnya
mual/muntah.
RASIONAL : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
RASIONAL : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
3.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan
Kebutuhan volume cairan terpenuhi.
Kebutuhan volume cairan terpenuhi.
Intervensi
:
a.
Tentukan frekuensi/beratnya
mual/muntah.
RASIONAL
: :peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan
metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah
pada trimester pertama.
b.
Tinjau ulang riwayat kemungkinan
masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)
RASIONAL
: membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah khusus
dalam mengidentifikasi intervensi.
c.
Kaji suhu dan turgor kulit, membrane
mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
RASIONAL : indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.
RASIONAL : indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.
d.
Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran,
tes urin dan penurunan BB setiap hari.
RASIONAL
: membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.
e.
Anjurkan peningkatan masukan minuman
berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi
karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.
RASIONAL : membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
RASIONAL : membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
4.
Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan/pergeseran
diafragma.
Tujuan
Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.
Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.
Intervensi
:
a.
Kaji status pernapasan (mis : sesak
napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
b.
Dapatkan riwayat dan pantau masalah
medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah
sinus, dan tuberculosis).
RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c.
Berikan informasi tentang rasional :
untuk kesulitan pernapasan dan program aktivitas latihan yang realistis.
Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan
latihan ringan seperti berjalan.
RASIONAL
: menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh
kelebihan.
d.
Tinjau ulang tindakan yang dapat
dilakukan pasien untuk mengurangi masalah : mis ; postur yang baik, menghindari
merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan menggunakan posisi semi –
fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid
RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid
5.
Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Intervensi
:
a.
Berikan informasi tentang perubahan
perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga.
RASIONAL
: membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih dan/nokturia
pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih
mengakibatkan sering berkemih.
b.
Berikan informasi mengenaia perlunya
masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
RASIONAL : mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonik
RASIONAL : mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonik
c.
Berikan informasi mengenai bahaya
menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dan diet.
RASIONAL : kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
RASIONAL : kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
d.
Anjurkan klien untuk melakukan
posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
RASIONAL
: meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema
dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
e.
Anjurkan klien untuk menghindari
posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.
RASIONAL
: posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran
vena.
6.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan
:
Pola
tidur teratur
Intervensi
:
a.
Tinjau ulang kebutuhan perubahan
tidur normal berkenaan dengan kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
RASIONAL : membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
RASIONAL : membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b.
Kaji tingkat insomnia dan respons
klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik
relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan aktivitas tepat sebelum
beristirahat.
RASIONAL : ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
RASIONAL : ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
c.
Perhatikan keluhan kesulitan
bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler.
RASIONAL
: pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma
hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler memungkinkan
diafragma menueun, membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal.
2 jam dan dapatkan 8 jam tidur per malam.
2 jam dan dapatkan 8 jam tidur per malam.
d.
Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan
klien untuk istirahat
RASIONAL : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.
RASIONAL : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.
7.
Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan :
Tujuan :
Nyeri
berkurang/hilang
Intervensi
:
a.
Kaji secara terus menerus
ketidaknyamanan klien
RASIONAL : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
RASIONAL : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b.
Kaji status pernapasan klien.
RASIONAL
: penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan
dispnea khususnya pada multigravida, yang tidak mengalami kelegaan dengan
ikatan antara bayi dalam kandungannya.
c.
Perhatikan adanya keluhan ketegangan
pada punggung dan perubahan cara jalan.
RASIONAL
: lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing-progesteron)
pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
uterus.
d.
Perhatikan adanya kram pada kaki.
Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam
ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering mengganti posisi dan
menghindari berdiri/duduk lama.
RASIONAL
: menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/
ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus,
pada saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.
e.
Kaji adanya/frekuensi konsistensi
Braxton hicks. Berikan informasi mengenai fisiologi aktivitas uterus.
RASIONAL
: kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida pada
trimester II maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak mengalami
ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek perubahan progesterone
pada aktivitas uterus menurun dan kadar oksitosin meningkat.
8.
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme regulator,
retensi natrium/air.
Tujuan
:
Kelebihan
volume cairan teratasi.
Intervensi
:
a.
Pantau berat badan secara
teratur.
RASIONAL : mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak kelihatan yang potensial patologis.
RASIONAL : mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak kelihatan yang potensial patologis.
b.
Kaji adanya tanda-tanda HAK,
perhatikan tekanan darah, pantau lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran
cairan.
RASIONAL : indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.
RASIONAL : indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.
c.
Berikan informasi tentang diet (mis
; peningkatan protein, tidak menambahkan garam meja, menghindari makanan dan
minuman tinggi natrium).
RASIONAL
: nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan kemungkinan HAK
natrium berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit natrium dapat
mengakibatkan dehidrasi).
d.
Anjurkan meninggikan ekstremitas
secara periodic selama sehari.
RASIONAL : edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana.
RASIONAL : edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana.
9.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
Tujuan :
Tujuan :
Klien
dapat toleransi terhadap aktivitas.
Intervensi
:
a.
Tentukan siklus tidur bangun yang
normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
RASIONAL : membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji komitmen.
RASIONAL : membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji komitmen.
b.
Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam
setiap hari.
RASIONAL : istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.
RASIONAL : istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.
c.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar
besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai
indikasi.
RASIONAL : kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah pembawa oksigen.
RASIONAL : kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah pembawa oksigen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar