BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Eikosanoid
merupakan gugus senyawa miri hormon yang dihasilkan oleh banyak sel di dalam
tubuh. Senyawa ini di sentesis oleh asam lemak polyunsaturated yang mengandung
20 atom karbon (asam eikosanoat) dengan 3,4, dan 5 ikatan rangkap,
prostaglandin ,tromboksan dan leukotrien termasuk dalam gugus senyawa ini.
Dalam
biokimia, eikosanoid (disukai IUPAC nama
icosanoids) adalah sinyal molekul yang dibuat oleh oksidasi asam lemak dua puluh karbon. Mereka mengerahkan
kontrol yang kompleks atas banyak
sistem tubuh, terutama dalam peradangan atau kekebalan, dan sebagai utusan dalam
sistem saraf pusat. Jaringan
kontrol yang bergantung pada eikosanoid adalah yang paling kompleks dalam tubuh manusia.
Eikosanoid
tidak disimpan dalam sel, tetapi disintesis sesuai kebutuhan. Mereka berasal
dari asam lemak yang membentuk membran sel dan membran nuklir.
B.RUMUSAN MASALAH
·
Apa yang dimaksud
dengan eicosanoids?
·
Bagaimana pembentukan
senyawa eukosanoid?
·
Bagaimana metabolisme
eicosanoids
C.TUJUAN
·
Agar mahasiswa dapat
mengetahui pengertian eicosanoids.
·
Agar mahasiswa dapat
mengetahui bagaimanapembentukan senyawa eukosanoid..
·
Agar mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana metabolisme eicosanoids.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN EUKOSANOIDS
Eikosanoid
adalah utusan bahan kimia yang berasal dari asam lemak tak jenuh ganda
karbon-20, seperti asam arakidonat dan asam eikosapentanoik. Eikosanoid
berperan penting dalam respon imun dan inflamasi.
B.PEMBENTUKAN SENYAWA EIKOSANOID
Eikosanoid adalah senyawa-senyawa aktif secara fisiologis
maupun farmakologis. Senyawa eikosanoid dapat berupa:
- Prostaglandin (PG)
- Tromboksan (TX)
- Leukotrien (LT)
- Lioksin (LX)
Secara fisiologis senyawa eikosanoid dapat berfungsi
sebagai hormon lokal yang terikat dengan protein-G untuk menghasilkan efek
biokimianya.
Senyawa eikosanoid terbentuk dari asam arakhidonat
(AA) dan beberapa asam lemak C20 terkonjugasi lainnya. Pembentukkan senyawa
eikosanoid dapat melalui lintasan siklooksigenase maupun lipoksigenase.
Lintasaan Siklooksigenase
Dari jalur
siklooksigenase dihasilkan senyawa prostanoid. senyawa prostanoid memerlukan
dua molekul O2 yang dikatalisis oleh enzim Prostaglandin H sintetase (PGHS)
yang mempunya dua aktivitas enzim, yaitu siklooksigenase dan peoksidase. PGHS
mempunyai dua bentuk isoenzim, yaitu PGHS-1 dan PGHS-2. Produk lintasan
siklooksidase yang berupa endoperoksida (PGH) dikonversi menjadi Prostaglandin
D, E dan F serta tromboksan (TXA2) dan prostasiklin (PGI2).
Istilah enzim PGHS
sering disebut dengan istilah enzim siklooksigenase (COX), yaitu enzim yang
mengkonversi asam arakhidonat menjadi prostaglandin H2 (PGH2), yang merupakan
prekursor senyawa-senyawa prostanoid.
COX atau PGHS mempunya dua sisi aktif enzim, yaitu:
- Sebuah heme dengan aktivitas peroksidase yang
berperan dalam reduksi PGG2 dan PGH2.
- Sisi aktif lainnya dengan aktivitas
siklooksigenase, yang berupa suatu situs siklooksigenase dimana asam
arakhidonat (AA) dikonversi menjadi hidroperoksi endoperoksida
prostaglandin G2 (PGG2). Reaksi ini terjadi melalui pelepasan atom H dari
AA melalui radikal tirosin yang terbangkitkan oleh adanya aktivitas
peroksidase, dua molekul O2 kemudian bereaksi dengan radikal AA
menghasilkan PGG2.
Enzim siklooksigenase (COX) telah diketahui mempunyai
tiga tipe enzim, yaitu:
- COX-1. COX-1 merupakan suatu enzim yang nyata,
dapat ditemukan pada sebagian besar mamalia. Enzim ini mengatur berbagai
jenis karsinoma dan pembentukan tumor (tumorigenesis).
- COX-2, merupakan enzim induksibel, jumlahnya
melimpah dalam mengaktivasi makrofag dan sel-sel lain pada daerah
inflamasi.
- COX-3. COX-3 merupakan sambungan yang berbeda
dari COX-1 yang menahan suatu geseran rangka yang kemudian dikenal dengan
istilah COX-1b atau COX-1 varian (COX-1v)
Walaupun COX-1 dan COX-2 bekerja dengan cara yang
sama, namun inhibisi selektif mengakibatkan efek samping yang ditimbulkan
keduanya menjadi berbeda. Perbedaan ekspresi jaringan merubah level COX-1 dan
COX-2.
COX-1 dan COX-2 juga dapat mengoksidasi asam lemak
esensial jenis DGLA dan EPA menghasilkan senyawa prostanoid seri 1 dan 3 yang
mempunyai daya inflamasi yang lebih rendah dari pada prostanoid seri 2. DGLA
dan EPA merupakan inhibitor kompetitif AA pada jalur siklooksigenase.
COX-1 dan COX-2 mempunyai bobot molekul yang hampir
sama yaitu 67 dan 72 kDa, dan mempunyai 65% asam amino homolog serta sisi
katalitik yang identik. Perbedaan signifikan kedua isoenzim tersebut terletak
pada inhibisi selektifnya. Substitusi isoluesin pada posisi 523 pada COX-1 dan
valin pada COX-2. Residu Valin523 akan diletakkan pada sisi hidrofobikenzim,
sedangkan residu Ile523 lebih terhalang ruang.
Antiinflamasi non
steroid (AINS) adalah inhibitor COX yang utama. Inhibitor klasik ini bersifat
non selektif yang akan menginhibisi semua tipe COX sehingga menimbulkan efek
samping yang nyata pada ulkus peptikum dan dispepsia. AINS yang bersifat asam
juga akan secara langsung mengiritasi lambung dan menghambat sisntesis
prostaglandin oleh COX-1. Prostaglanding berperan dalam melindungi saluran
gastrointestinal dan mencegah pengaruh asam pada mukosa.
AINS baru bersifat
selektif pada COX-2. Selektivitas ini mampu mengurangi efek samping berupa
ulkus peptikum. Celecoxib dan rofecoxib adalah contoh AINS yang selektif ini.
Namun selektivitas pada COX-2 ini tidak mempengarhi efek-efek merugikan lain
dari AINS, seperti resiko gagal ginjal, dan bahkan berpotensi meningkatkan
resiko serangan jantung dan stroke akibat peningkatan kadar tromboksan.
Transkripsi
COX 2 dihambat sepenuhnya oleh kortikosteroid anti-inflamatorik.
Peran asam
lemak esensial dalam membentuk membrane tidak berkaitan dengan pembentukan
prostaglandin. Prostaglandin tidak menghilangkan gejala-gejala defisiensi asam
lemak esensial, dan defisiensi asam lemak esensial tidak disebabkan inhibisi
sintesis prostaglandin.
Sikloooksigenase
sendiri adalah “enzim bunuh-diri” karena menginaktivasi prostaglandin, inilah
sifat luar biasa enzim ini. Inaktivasi prostaglandin 15-hidroksiprostaglandin
dehidrogenase berlangsung cepat. Penghambatan terhadap kerja enzim oleh sulfalazin
atau indometasin dapat memperlama waktu-paruh prostaglandin dalam tubuh.
Lintasan Lipoksigenase
Lintasan metabolik asam lemak ini menghasilkan
lipoksin dan leukotrien. Leukotrien merupakan senyawa triena terkonjugasi yang
terbentuk dari asam eikosanoat dalam leukosit, sel mastositoma,, trombosit dan
makrofag melalui lintasan lipoksigenase sebagai respon imunologis maupun non
imunologis.Sedangkan lipoksin merupakan kelompok senyawa tetraena terkonjugasi
yang muncul didalam leukosit. Kelompok senyawa ini terbentuk melalui kerja
kombinasi lebih dari satu lipoksigenase dengan menyisipkan lebih banyak atom
oksigen kedalam molekul. Dalam pembentukkan leukotrien, 3 enzim lipoksigenase
yang berbeda dengan menyisipkan atom oksigen pada posisi 5, 12 dan 15 pada asam
arakhidonat sehingga terbentuk senyawa hidroperolsida (HPETE). Hanya
5-lipoksigenase yang membentuk leukotrien. Hanya 5-lipoksigenase yang yang membentuk leukotrien.
Senyawa yang pertama terbentuk adalah leukotrien A4 yang selanjutnya dimetabolisasi
menjadi leukotrien B4 atau leukotrien C4. Leukotrien C4 dibentuk melalui
penambahan glutation peptida lewat ikatan tioeter. Pengeluaran selanjutnya
glutamate dan glisin akan menghasilkan secara berurutan leukotrien D4 dan
leukotrien E4.
Lipoksin merupakan kelompok senyawa tetraena
terkonjugasi yang muncul di dalam leukosit. Kelompok senyawa ini terbentuk
lewat kerja kombinasi lebih dari satu lipoksigenase dengan menyisipkan lebih
banyak atom oksigen ke dalam molekul. Beberapa lipoksin (LXA4 hingga LX E4)
terbentuk dengan cara serupa seperti pada leukotrien.
C.METABOLISME EIKOSANOID
Eikosanoid
yang meliputi prostaglandin (PG) , tromboksan (TX) dan leukotrien (LT) mrupakan
salah satu pengatur fungsi sel yang paling kuat di alam dan dihasilkan hampir di
setiap sel tubuh. Zat ini berfungsi terutama sebagai hormon ‘lokal’ yang
mempengaruhi sel yang menghasilkannya, atau sel lain di sekitarnya
Eikosanois ikut serta dalam berbagai
proses di dalam tubuh, terutama respons peradangan yang terjadi setelah infeksi
atau cedera. Respons ini merupakan penjumlahan dari berbagai upaya tubuh untuk
menhancurkan organisme pengganggu dan untuk memperbaiki kerusakan. Respons
peradangan mencakup pengontrolan peradangan melalui pembentukkan bekuan darah.
Dalam proses melindungi tubuh dari gangguan respons peradangan dapat
menimbulkan berbagai gejala,seperti nyeri, pembengkakan dan demam. Ekspresi
respons peradangan normal yang berlebihan atau tidak tepat dapat terjadi pada
orang yang memiliki reaksi alergi atau hipersensitivitas.
Selain berperan dalam respons
peradangan, eikosanoid juga mengatur kontraksi otot polos ( terutama di usus
dan rahim). Zat ini mningkatkan sekresi air dan natrium oleh ginjal dan
berperan mengatur tekanan darah. Eikosanoid sering berfungsi sebagai modulator;sebagian
eikosanoid merangsang, sementara yang lain menghambat proses yang sama.
Misalnya , sebagian eikosanoid berfunfsi sebagai konstriktor dan yang lain sebagai dilator pembuluh darah. Zat ini juga berperan mengatur
brokokonstriksi dan bronkodilatasi.
Eukosanoid berasal dari asam lemak
polyunsaturated yang mengatur 20 atom karbon , asam lemak ini ditemukan dalam
membran sel dalam bentuk terestefikasi ke fosfolipid membran. Senyawa yang
berfungsi sebagai sinyal untuk merangsang produksi eikosanoid berikatan dengan
reseptor di membran sel dan mengaktifkan fosfolipase yang memutuskan asam lemak
polyunsaaturated tersebut dari fosfolipid membran sel.sumber utama prekursor
eikosanoid ini dalam makanan adalah asam lemak esensial, Linoleat dan α-linoleat
yang berasal dari minyak nabati. Asam arakidonat yang berasal dari makanan atau
disintesis dari linoleat adalah senyawa yang merupakan bahan asal bagi sebagian
besar eukosanooid yang terbentuk di dalam tubuh.
asam
arakidonat di metabolisis melalui tiga jalur. Dua jalur yang telah banyak
diteliti adalah jalur siklooksigenase (yang menghasilkan prostaglandin dan
tromboksan) dan jalur lipoksigenase (yang menghasilkan leukotrien). Jalur
sitokron P450 menghasilkan eikosanoid yang fungsinya belum diketahui pasti.
Banyak eukosanoid memiliki waktu
paruh amat singkat, dalam bilangan beberapa menit atau kurang. Zat-zat tersebut
cepat mengalami inaktivasi dan diekskresikan.
Struktur of selected eikosnoids
Prostaglandin E1. The
5-member ring is characteristic of the class.
|
Thromboxane A2. Oxygens
have moved into the ring. |
Leukotriene B4. Note
the 3 conjugated double bonds.
|
Prostacyclin I2. The
second ring distinguishes it from the prostaglandins.
|
Leukotriene E4, an
example of a cysteinyl leukotriene.
|
Prostaglandin memerantarai
peradangan, nyeri dan memicu tidur serta mengatur koagulasi darah dan
reproduksi. Obat anti-inflamasi nonsteroid seperti aspirin bekerja menghambat
prostaglandin. Tromboksan berperan dalam pembekuan darah. Leukotrien berefek dalam
kontraksi otot dan bersifat kemotaktik serta penting dalam reaksi alergi dan
peradangan.
Teradapat tiga kelompok eikosanoid
yang disintesis dari asam eikosanoat C20 yang berasal dari asam
lemak esensial linoleat dan α-linoleat, atau secara langsung dari
eikosapentaenoat dan arakidonat. Arakidonat bisa diperoleh dari makanan maupun
sintesis asam linoleat.
Persiapan
dalam biosintesis eicosanoid dari asam arakidonat: ada jalur paralel dari EPA
& DGLA.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Eikosanoid
merupakan gugus senyawa miri hormon yang dihasilkan oleh banyak sel di dalam
tubuh. Senyawa ini di sentesis oleh asam lemak polyunsaturated yang mengandung
20 atom karbon (asam eikosanoat) dengan 3,4, dan 5 ikatan rangkap,
prostaglandin ,tromboksan dan leukotrien termasuk dalam gugus senyawa ini.
Senyawa eikosanoid
terbentuk dari asam arakhidonat (AA) dan beberapa asam lemak C20 terkonjugasi
lainnya. Pembentukkan senyawa eikosanoid dapat melalui lintasan siklooksigenase
maupun lipoksigenase.Dari jalur siklooksigenase dihasilkan senyawa prostanoid
dan Lintasan metabolik asam lemak lipoksigenase menghasilkan lipoksin dan
leukotrien.
Eukosanoid berasal dari asam lemak
polyunsaturated yang mengatur 20 atom karbon , asam lemak ini ditemukan dalam
membran sel dalam bentuk terestefikasi ke fosfolipid membran. Senyawa yang
berfungsi sebagai sinyal untuk merangsang produksi eikosanoid berikatan dengan
reseptor di membran sel dan mengaktifkan fosfolipase yang memutuskan asam lemak
polyunsaaturated tersebut dari fosfolipid membran sel.
DAFTAR PUSTAKA
Murray RK,
Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; 2006.
Klinis S.
Biokimia Kedokteran Dasar. EGC;
http://books.google.co.id/books?id=gxhap2ZN9HQC&pg=PA534&lpg=PA534&dq=penjelasan+mengenai+eikosanoid&source=bl&ots=mjoR9BowMT&sig=wYRkWESmXpRKfYbzn_-1h8Of5B4&hl=en&sa=X&ei=tx6wUaeACofyrQf-6IC4Bg&redir_esc=y#v=onepage&q=penjelasan%20mengenai%20eikosanoid&f=false
http://kamuskesehatan.com/arti/eikosanoid/
http://en.wikipedia.org/wiki/Eicosanoid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar