BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia
adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka serta
saling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan
hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat.
Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan
keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai makhluk social, untuk mencapai
kepuasana dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif
(Mirzal Tawi, 2008).
Psikososial
adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. masalah kejiwaan
dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang dapat
menimbulkan gangguan jiwa (Depkes, 2011).
Contoh
masalah psikososial antara lain: psikotik gelandangan dan pemasungan, penderita
gangguan jiwa, masalah anak: anak jalanan dan penganiayaan anak, masalah anak
remaja: tawuran dan kenakalan, penyalahgunaan narkotika dan psikotropika,
masalah seksual: penyimpangan seksual, pelecehan seksual dan eksploitasi
seksual, tindak kekerasan sosial, stress pasca trauma, pengungsi/ migrasi,
masalah usia lanjut yang terisolir, masalah kesehatan kerja: kesehatan jiwa di
tempat kerja, penurunan produktifitas dan stres di tempat kerja, dan lain-lain:
HIV/AIDS (Depkes, 2011).
B.
RUMUSAN MASALAH
·
Apa
yang dimaksud dengan psikososial?
·
Apa
saja definisi psikososial (psikologi sosial) menurut para ahli?
·
Bagaimana
ruang lingkup psikososial?
C. TUJUAN
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui pengertian psikososial
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui definisi psikologi sosial menurut para ahli
·
Agar
mahasiswa dapat menetahui ruang lingkup psikososial
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Psikososial
Psikososial
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kondisi
sosial seseorang dengan kesehatan mental/emosionalnya. Dari katanya, istilah
psikososial melibatkan aspek psikologis dan sosial. Contohnya, hubungan antara
ketakutan yang dimiliki seseorang (psikologis) terhadap bagaimana cara ia
berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosialnya. Seseorang yang sehat
mentalnya akan bereaksi dengan cara yang positif dalam banyak situasi. Berbeda
dengan orang yang tidak stabil mentalnya, ia akan bereaksi negatif terhadap
segala sesuatu yang terjadi dalam hidup
Psikologi sosial berasal dari kata psikologi dan sosial.
Pengertian psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan
yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Adapun pengertian sosial adalah segala perilaku manusia yang menggambarkan
hubungan nonindividualis. Jadi, pengertian psikologi sosial adalah sebuah ilmu
pengetahuan yang mempelajari mengenai pengaruh hubungan individualis terhadap
perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Psikologi
Sosial sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam lingkungan
sosialnya, baru berkembang lebih kurang seratus tahun yang lalu. Sebelumnya
gejala perilaku manusia dalam masyarakatnya dipelajari dalam Sosiologi dan
Antropologi. Adapun psikologi sosial lebih menekankan pada tingkah laku manusia
sebagai individu, sebagai ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya banyak
menggunakan materi-materi yang sudah ada dalam disiplin ilmu Sosiologi dan
Antropologi.
Fokus
kajian Psikologi Sosial lebih bertitik tolak pada manusia sebagai individu yang
membina hubungan-hubungan sosial di masyarakat, misalnya persepsi, motivasi dan
sikap, dan berusaha memahami proses-proses yang mempengaruhi kelangsungan dan
keseragaman jenis maupun bentuk hubungan social seperti kepemimpinan, kerja
sama, dan konflik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa objek studi dalam
psikologi sosial lebih menitik beratkan pada semua kondisi psikologis individu
dalam masyarakat, dalam hal ini berusaha melihat hubungan yang ada antara
berbagai kondisi sosial dengan kondisi psikologis individu dalam masyarakat.
Yang dimaksud kondisi sosial di sini adalah semua aspek yang ada dalam
lingkungan sosial yang mempengaruhi individu.
Berdasarkan prosesnya, interaksi ini
dibedakan dalam 3 pola hubungan, yaitu :
1. Interaksi
antar individu, bila seorang individu berhubungan dengan orang lain (baik hadir
secara nyata maupun berupa pilihan alternatif saja)
2. Interaksi
yang terjadi karena hubungan individu dengan kelompok (terjadi hubungan timbal
balik)
3.
Interaksi yang terjadi karena
hubungan antar kelompok (dua atau lebih).
B.
Definisi-definisi Psikologi Sosial
menurut Para Ahli
1. Hubert Bonner
Psikologi Sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia.
2. A.M . chorus
Psikologi Sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu masyarakat
3. Michener & Delamater
: 1999
Psikologi Sosial adalah studi
alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia
4. Gordon Allport : 1985
Psikologi Sosial adalah ilmu
pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan,
dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara
nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran
yang tidak langsung (implied)
5. Davis O Sears
Psikologi Sosial merupakan usaha
sistematis untuk memahami prilaku sosial, yakni :
a) Bagaimana kita mengamati
orang lain dan situasi social
b) Bagaimana orang lain
bereaksi terhadap kita
c) Bagaimana kita
dipengaruhi oleh situasi social
6. Shaw & Costanzo :
1970
Psikologi Sosial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari
rangsang-rangsang sosial.
7. Berhm & Kassin
Psikologi Sosial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari cara individu berpikir, merasa, dan bertingkah
laku dalam setting sosial.
C. Ruang
Lingkup Psikologi sosial
Berdasarkan
pengertian psikologi sosial di atas, maka Shaw & Constanzo membagi ruang
lingkup Psikologi Sosial dalam 3 wilayah studi, yaitu:
1.
Studi tentang pengaruh sosial
terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses
belajar, atribusi (sifat).
2.
Studi tentang proses-proses
individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru (imitasi),
dan lainnya.
3.
Studi tentang interaksi kelompok,
misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan,
dan konflik.
Psikologi
Sosial yang menjadi objek studinya adalah segala gerak gerik atau tingkah laku
yang timbul dalam konteks sosial atau lingkungan sosialnya. Oleh karenanya
masalah pokok yang dipelajari adalah pengaruh sosial atau perangsang sosial.
Hal ini terjadi karena pengaruh sosial inilah yang mempengaruhi tingkah laku
individu. Berdasarkan inilah Psikologi Sosial membatasi diri dengan mempelajari
dan menyelidiki tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi
perangsang sosial (Ahmadi, 2005)
Sebagaimana
ilmu-ilmu yang lain, psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala
atau fenomena. Dengan mengerti suatu fenomena, kita dapat membuat
peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan
bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya, dengan pengertian dan kemampuan
peramalan itu, kita dapat mengendalikan fenomena itu sampai batas-batas
tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu, termasuk psikologi sosial.
D.
Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
E. Psikologi Lintas Budaya
Psikologi lintas budaya adalah
kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara
psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan
di antara budaya psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis;
serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam budaya-budaya
tersebut. Sedangkan pendapat beberapa ahli, yaitu: Segall, Dasen dan Poortinga,
psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan
penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.
Definisi ini mengarahkan
perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan
antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak
persoalan. Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan
menekankan beberapa kompleksitas: Riset lintas-budaya dalam psikologi adalah
perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah
kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan antesede-anteseden
dan proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan perilaku.
Menurut Matsumoto,
(2004) : Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman
atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal
(berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture
spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu)
Sedangkan Ruang Lingkup Psikologi
Lintas Budaya dalam memahami tentang cabang ilmu psikologi lintas budaya
yang dipelejari
1.
Pewarisan
dan Perkembangan Budaya
2.
Budaya
dan Diri (Self)
3.
Persepsi
4.
Kognisi
& Perkembangannya
5.
Psikologi
Perkembangan
6.
Bahasa
7.
Emosi
8.
Psikologi
Abnormal
9.
Psikologi
Sosial
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi sosial sebagai ilmu
yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut
menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya
termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya.
Berdasarkan
pengertian psikologi sosial di atas, maka Shaw & Constanzo membagi ruang
lingkup Psikologi Sosial dalam 3 wilayah studi, yaitu:
1. Studi
tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang
persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat).
2. Studi
tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial,
perilaku meniru (imitasi), dan lainnya.
3. Studi
tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama, persaingan, dan konflik.
DAFTAR
PUSTAKA
andafeducation.blogspot.co.id/2011/09/psikososial.html
hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/09/psikologi-sosial-artikel-lengkap.html
janisarwestri.blogspot.co.id/2013/05/kebutuhan-dasar-manusia-psikososial.html
bagus...
BalasHapusBAGUS KA
BalasHapus