BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia
merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam
lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah
makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai
dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang
dikembangkannya. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan
tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman
ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung
merusak lingkungannya.
Kerusakan
lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh
perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas
dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia
adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan
tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan
gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera
nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan
berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari
meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi
manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah
pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan.
Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan.
Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses
industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi
kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan
kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan
itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal
ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang
diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah
yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti
limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik
yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni
lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin
rusak dan mengalami pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis,
berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan
pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara,
air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti
sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang
jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan
lingkungan akibat pencemaran dapat diminimalisasi.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini
kami akan memaparkan masalah mengenai:
a. Apa saja jenis-jenis polusi udara, air, tanah
dan penyebabnya ?
b. Dampak apa yang diakibatkan dan bagaimana
langkah penanganan polusi udara, air, tanah ?
C.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis polusi udara, air,
tanah beserta penyebabnya, dampak dan langkah penanganan polusi udara, air,
tanah guna menjadikan kehidupan masyarakat dan lingkungan yang semakin sehat
BAB II
RUANG
LINGKUP PEMBAHASAN
A.
Udara
Dalam
kehidupannya, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat
melangsungkan kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus
sekaligus yaitu: pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2
dan pemasukan / menghirup udara (O2). Siklus tersebut terjadi terus
menerus selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2
adalah tumbuhan hijau yang melakukan fotosintetis.
Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya
udara yang terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan
kehidupan makhluk hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut
sering terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara berkembang,
industri dinegara maju, aktifitas alam dan sebagainya.Dengan pengetahuan
tentang udara bersih, sehat maka akan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
luas
A.
Air
Kita hidup
dizaman serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak
negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan
peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan
lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose alami. Serta menyebabkan
polusi yang disebut polutan. Suatu hal dikatakan polutan apa bila kadar
melebihi/kurang dari batas normal. Berada pada tempat dan waktu yang tidak
tepat.Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi,
makhluk hidup, dan sebagainya. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak
dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).
Polusi air
merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya di dalam air
sehingga kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya
perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
C.Tanah
Tanah
merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi.
Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup
dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi
sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu,
sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat
mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya
pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Pencemaran
tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
BAB III
PEMBAHASAN
A. POLUSI UDARA
a.Dampak
Polusi Udara Terhadap kesehatan manusia
Telah lebih
dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan
gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10
penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan
masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa
penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran pernapasan lain adalah:
rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik secara
biologis, fisik, maupun kimia.
Hampir semua
penyakit dan kematian yang terkait dengan pencemaran udara tersebut tercatat
dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah sakit, puskesmas, dinas
kesehatan provinsi dan kota/kabupaten. Namun, baik di tingkat pusat, provinsi,
kota atau kabupaten, struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan
berikut pengawasan dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di
institusi kesehatan. Sehingga, situasi dan kondisi ini dapat memperlemah upaya
penanggulangan dampak kesehatan pencemaran udara berikut surveilans-nya. Dimana
pada gilirannya, berakibat pada lemahnya informasi tentang kondisi senyatanya
dampak kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan
lingkungan adalah:
a. Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit
sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan
bermotor dan industri yang padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm.
Gas CO di dalam paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang
dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Dampak yang ditimbulkan adalah :
·
Pusing/sakit kepala
·
Rasa mual
·
Pingsan (ketidak sadaran)
·
Kerusakan jaringan otak
·
Sesak nafas
·
Kematian
·
Gangguan pada kulit
·
Gangguan penglihatan (efek
jangka panjang)
b. Gas sulfur oksida (SO),
nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya
penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
·
Iritasi mata
·
Radang saluran pernafasan
·
Gangguan pernafasan kronis
(bronkitis, emfisema dan asma)
·
Gangguan pada tumbuhan hingga
kematian tumbuhan
B.POLUSI AIR
B.1.Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi
Ciri-ciri air yang mengalami
polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis air dan
polutan yang terkandung didalamnya. Namun cirri yang paling mudah diketahui
adalah:
· Berbau
· Berwarna
· Beracun
· Berasa
B.2.
Macam-Macam
Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:
1. Limbah industry
2. Pertanian
3. Rumah Tangga
Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak perairan, yaitu:
1. Mengandung
bibit penyakit
2. Butuh banyak
O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2
saat proses penguraian)
3. Bahan-bahan
kimia organik dari industry
4. Limbah pupuk
pertanian
5. Bahan-bahan
yang tidak sedimen (endapan)
6. Bahan-bahan
yang mengandung radioaktif dan panas
Padahal air
adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan
meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat
karena polutan, timbulah banjir.
Musibah
banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain:
Banjir bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari
jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang sangat besar. Banjir
genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena akibat dari
tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yangmana saluran
air (arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa
masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada
insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk
memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan
dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan
diperairan dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena
sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah
organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim
hujan akan timbul bencana banjir.
B.3.
Penyebab
Dari Timbulnya Pencemaran Air
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai
seperti di sungai citarum.
B.4.
Bahaya Yang
Ditimbulkan
Bibit
penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan
bahan radioaktif yang mana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan
memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila
kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses
penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada
air.
Permasalahan
terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat.
Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil
rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.
Contoh
kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri
plastik ke teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat
yang mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.
B.5.
Akibat Air
Tercemar
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
1. Terganggunya
kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)
2. Terjadinya
ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan
dasar perairan
4. Dalam jangka
panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
5. Akibat
penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit,
juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
6. Kematian
biota kuno, seperti: plankton dan lainnya bahkan burung
7. Mutasi sel,
kanker, dan leukemia
Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara
lain:
1. Dapat menyebabkan banjir
2. Erosi
3. Kekurangan sumber air
4. Dapat membuat sumber penyakit
6. Dapat merusak ekosistem sungai
B.6.
Usaha-Usaha
Guna Mengatasi Dan Mencegah
Pada musim
hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin langkah-langkah
dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain:
Dalam
perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya
masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya
penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan
rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya
adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan
pembuatan jalan tersebut. Apabila di
halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka,
buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan
air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur
resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
Persediaan
air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak. Tanah bekas
galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau
meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan-
selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah
atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan
sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah.
Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu- satunya
jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir.
Cara lain
adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum
dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara
mendetail.Banyak sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain:
1. Proses
penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung)
· Penyaringan
· Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan
tersuspensi) dan pemisahan
· Pemindahan endapan
2. Proses
penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi)
· Penyaringan
trikel
· Lumpur aktif
· Proses
penanganan tersier
· Adsorpsi
(bahan-bahan organik terlarut)
· Adsorpsi
(bahan-bahan organik terlarut)
· Elektrodoalisis
(menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air
semula, sebelum digunakan)
· Osmosis
berlawanan
· Khloranisasi
(menghilangkan organisme penyebab penyakit)
C. Dampak Dari Pencemaran Tanah
C.1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan
ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi
tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin
tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata
dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..
C.2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada
pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
C.3. Upaya yang Harus
Dilakukan.
Limbah
domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh
tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi
membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik
yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai
lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan
sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan
yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang
mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri,
cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum
dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah
pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai
bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan
pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1.
Remediasi
Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-site (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi
adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air).
Tindakan
pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
C.4. Langkah pencegahan
Pada umumnya
pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar,
antara lain:
1. Sampah organik yang dapat
membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan
mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat
diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau
senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat
dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti
plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat
yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi
partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah
industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang
ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida
tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai
berlebihan.
5. Usahakan membuang dan memakai
detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh
mikroorganisme.
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam penulisan makalah
mengenai “Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia” ini, kami mendapatkan
beberapa hal, yaitu:
A. Kesimpulan
Dari
penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring
laju globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat d ari alam bebas
terutama di kota-kota besar.
B. Saran
Sekiranya
pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan
manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam,
maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari
lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian
Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhatara Karya
Aksara, Jakarta.
Wikipedia. 2011. Pencemaran Tanah (On-line).
Wikipedia.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar